Senin, 11 Maret 2013

Ini Tentang Game Online

Pertama-tama tulisan ini akan membahas tentang game, bukan teknologi atau perkembangannya. Bukan pula tentang pengembangan sebuah game. Tulisan ini tentang game dana pengaruhnya terhadap kita, manusia, pemain game tersebut.
Akhir-akhir ini, kurang lebih 2 tahun ke belakang, saya cukup memperhatikan pengaruh game terhadap kehidupan sosial seseorang, sebenarnya tidak sengaja sih, hehe.. Game yang dimaksud adalah game online, sebuah generasi baru game yang berkembang sangat pesat. 
Oke, sebelumnya kita samarkan tempat dan kejadian, begitu pula objek penelitian, untuk privasi.
Pertama kita akan membahas tentang perilaku mendasar para penggemar game online. Bahasan ini tidak bisa digeneralisasi untuk semua orang, hanya beberapa saja. 
[1] Penggemar game online biasanya menganggap bermain game online itu keren. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab kecanduan game online. Anggapan tersebut membuat orang merasa harus tetap di dunia game online.
[2] Penggemar game online berani dan rela menghabiskan uang untuk membeli voucher item, atau char yang digunakan dalam permaina tersebut. Harganya, maaf, bisa jutaan lhoo. Hal ini pula membuat perang fikir dan merasa game online itu adalah langkah baik untuk melakukan usaha jual beli.
[3] Penggemar game online biasanya memiliki persfektif sosial yang berbeda dari kebanyakan orang. Semisal mereka terkadang lebih memilih untuk meninggalkan keramaian untuk bermain game, atau bahkan meninggalkan kuliah dan sekolah untuk bermain game. Alasannya cukup tidak jelas, karena jika logika orang pada umumnya, kuliah atau sekolah itu lebih penting dari pada sekedar menghabiskan waktu untuk bermain game.
[4] Penggemar game online biasanya memilki kepekaan sosial yang kurang, beberapa di antaranya bisa sampai meresahkan orang-orang di sekitarnya.
[5] Penggemar game online sangat sering berbohong terhadap orang tua nya. Entah untuk alasan apa, mereka suka berbohong dalam hal apapun, bisa berupa progress kuliah atau sekolah atau bahkan keuangan dan kehidupan beragama.
[6] Penggemar game online memiliki emosi yang labil. Bukan berarti pemarah atau pembenci, tapi mereka biasa mengalami perubahan emosi yang cukup drastis dan cenderung tidak bisa dikontrol.

Dan banyak lagi penilaian umum untuk sifat dasar para penggemar game online. Bukan judging terhadap mereka, tapi point-point di atas memang hampir kebanyak keluar dari pribadi para penggemar game online.

Oke selanjutnya kita akan coba menyelami lebih dalam kenapa perilaku mereka sedikit berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya. Bahasan ini sekali lagi tidak bisa digeneralisasi untuk setiap orang dan tidak pula bisa dilakukan hukum perbandingan sebab-akibat, karena beberapa alasan yang saya kemukakan di bawah ini berdasarkan intuisi bukan hasil fakta empiris.
*bahasan di bawah ini diurutkan dan dikaitkan berdasarkan urutan nomor pada penjelasan di atas.

[1] Para penggemar game online biasanya memiliki latar belakang ekonomi yang cukup memadai. Jika datang dari layar belakang kurang mampu *kebangetan pisan atuh*. Mereka cukup memiliki style yang lebih baik dari kebanyakan anak muda. Bisa dari pakaian yang gaul dan mahal, atau gadget yang keren, menenteng pacar yang cantik, nongkrong di wargame sambil have fun, dll dll. Hal tersebut membuat generasi selanjutnya yang melihat perilaku tersebut terasa keren, karena di TV juga kehidupan sinetron menonjolkan hal tersebut itu adalah hal yang keren.

[2] Seiring waktu beramain semakin meningkat, skala prioritas pun berubah, game online menjadi hal yang sangat penting bagi mereka. Karakteristik game online kebanyakan menggunakan uang kartal sebagai bahan transaksi untuk membeli item yang dibutuhkan char untuk bisa melanjutkan permainan. Semisal kita membutuhkan palu untuk naik level, harga palu tersebut adalah IDR 50.000, maka pemain harus membeli voucher seharga itu untuk membeli palu di dunia game tersebut.
Perputaran uang ini mengakibatkan segelintir orang memanfaatkan game online untuk ajang usaha (selain rental game online). Cukup banyak penipuan juga. Hal ini menyebabkan banyak penggemar game online bermain game dengan alasan untuk bisnis.

[3] Perubahan skala prioritas menyebabkan perubahan perspektif baik sosial maupun agama, untuk logika perspektif penggemar game online tidak jauh berbeda dengan orang pada umumnya, bahkan bisa lebih pintar. Karena mereka merasa 'dunia' di game online tersebut itu lebih nyata dari pada dunia tempat sekarang hidup, penggemar game online berani meninggalkan kehidupan sosial mereka demi game online.
Ok, memang pada game online, pada dasarnya kita berinteraksi dengan pemain lain di seluruh dunia (secara tidak langsung/via game). Hal ini lah yang membuat game online lebih bersifat adiktif dari pada game offline, karena pada game online kehidupan sosial kita juga terdapat di situ, bahkan bisa dibilang kehidupan sosial kita berpindah ke dunia game online.

[4] Karena mereka merasa dunia yang sebenarnya ada pada game online, ups maaf, maksudnya dunia yang lebih seru dari pada dunia nyata yang dia alami itu ada pada game online, kepekaan sosial mereka berkurang. Mereka bisa saja berdiam di kamar berjam-jam atau berhari-hari untuk bermain game dan berinteraksi sosial dengan pemain game lainnya.

[5] Kehidupan mereka telah berpindah dari dunia nyata ke dunia maya. Itu yang menyebabkan kehidupan mereka hampa dan bisa dengan mudah melakukan kebohongan. Jika pada umumnya orang kebanyakan akan merasakan rasa bersalah saat berbohong, bisa jadi penggemar game online melakukan itu dengan penuh antusias dan perasaan ingin mengakhiri permasalahan tersebut secara cepat.

[6] Interaksi yang seru bersama para pemain lainnya di dunia game online membuat penggemar game online akan sensitif akan gesekan sosial dengan manusia asli pada kehidupan nyata, hal tersebut membuat ekspektasi penggemar game online terhadap manusia normal bertambah, mereka akan merasakan kita tidak lebih baik dari pada pemain lain yang ada di dunia maya.

Dan cukup banyak lagi alasan dari bahasan pertama saya tentang perilaku penggemar game online...

Selanjutnya kita menginjak ke soft-hipotesa mengenai game online ini. Pada fase ini dibutuhkan intuisi dari kita semua yang menginginkan perubahan.
Oke let's go.

Tapi sebelum itu mari kita merenung, khususnya para penggemar game online.
Apa kita akan terus-terusan bermain game online? Kapan kita akan berhenti?
Apa kita menunggu waktu yang tepat untuk menyesali ini semua? atau berhenti sebelum menyesal?
Apa kita menunggu di DO dari kampus? atau menunggu mengerjakan skripsi sambil diancam DO?
Oke kita tau kita memiliki kecukupan, makan enak, rumah bagus, mobil punya, motor punya, jajan mudah, gadget mahal, pacar cantik, dll dll tapi apa kita bisa membanggakan mereka? kapan kita berhenti menghabiskan hasil usaha mereka? menghabiskan dengan hal-hal tidak penting ini? Atau kita menunggu sampai orang tua kita menutup mata lalu kita menyesal lalu frustasi dan bunuh diri?
Apa ini? suara tombol mouse dan keyboard dan teriakan kata-kata kotor penuh semangat dan emosi yang kita lakukan seharian untuk menghabiskan umur kita?
Heheheh, jadi kaya motivator gini..

Dari beberapa paparan di atas, game online memiliki efek negatif yang cukup massive dan ada juga sedikit efek positif secara tidak langsung. Tugas kita sebagai teman untuk mengingatkan atau untuk para orang tua segeralah berkomunikasi dengan baik jika anak anda kecanduan game online, kerena jika mereka sudah kecanduan, anda tinggal menunggu waktu mereka menghancurkan impian anda dan diri mereka sendiri.


http://ltheordinary.blogspot.com/2012/06/ini-tentang-game-online.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 G a m e s. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase